Jumat, 06 Juli 2012

Pulau Lemukutan

1 Juli 2012,
Saat pulang dari pulau randayan kami singgah sejenak di pulau lemukutan. Pulau ini diberi nama lemukutan konon karena ada yang mengatakan bentuk pulau ini yang tampak seperti lembu.



Pulau ini sangat luas dibandingkan dengan pulau-pulau lain yang ada di sekitarnya. Di pulau ini terdapat sekolah, PLN dan fasilitas pemerintah lainnya. Meskipun telah ada PLN namun supply listrik hanya dapat di rasakan pada malam hari hingga pagi hari saja sedangkan untuk hari minggu listrik bisa di rasakan hingga siang hari.




Dermaga



Mata pencaharian penduduk disini mayoritas sebagai nelayan, selain itu juga ada yang membudidayakan rumput laut serta menanam cengkeh.



Simpang Tiga
Saat tiba di dermaga pulau lemukutan ada yang terasa berbeda, saya sendiri tidak bisa menjelaskan perbedaan itu seperti apa tapi saya merasakan ada suatu kesan yang berbeda saat berada di pulau ini dibandingkan dengan pulau lainnya yang pernah saya kunjungi.

Gerbang





Ini kali ke dua saya mengunjungi pulau lemukutan, sekaligus menambah catatan tentang pulau-pulau yang menitipkan jejaknya dalam benak saya. Barangkali kelak ada yang dapat saya ceritakan tentang pulau ini dan sekedar sebagai penanda bahwa di pulau ini saya pernah ada.

Pulau Randayan (7)

29 juni 2012, ini kali ke-7 saya mengunjungi Pulau Randayan "Sebuah Pelarian Kecil Untuk Jiwa Yang Penat Oleh Rutinitas"

Seiring pembenahan yang terus dilakukan oleh pihak pengelola pulau randayan, semakin besar pula tingkat kunjungan wisatawan yang memilih pulau ini sebagai tujuan liburan.

Ada yang tidak lazim di pandang mata saat saya tiba di randayan kali ini. hamparan pasir putih yang tertiup oleh angin dan ombak kini menutupi dermaga. Pasir putih dipulau ini memang akan selalu berpindah tergantung arah angin, suatu fenomena unik yang dapat kita temui disini.




Kami sempat kesulitan memperoleh penginapan karena ramainya tamu yang menginap. Tapi itu bukan hal yang perlu dikhawatirkan sebab pihak pengelola akan berusaha memberikan apa yang kita inginkan selama berada dipulau ini, yah mereka sangan ramah dan bersahabat.


Rumah Penduduk


Saat malam tiba, saya menikmati angin malam diujung dermaga sendirian, baru saja saya merebahkan tubuh ini ditiang dermaga saya sudah dikejutkan oleh seekor penyu yang naik ke pantai untuk bertelur. Hanya dalam hitungan detik para tamu yang berada di penginapan berhamburan ke pantai untuk menyaksikan penyu bertelur. Suatu pengalaman yang sangat mengesankan dapat menyaksikan penyu bertelur.
Foto Keluarga, He3x.

Telur Penyu

Saat Bertelur


Berat tubuh penyu ini mungkin sekitar 80an kilogram sebab butuh dua orang untuk dapat mengangkatnya. Entah ada berapa jumlah telur yang dihasilkan oleh penyu ini malam itu sebab belum selesai penyu bertelur, telur-telurnya telah diambil oleh para tamu untuk dimasak. Terlihat sangat menyedihkan tapi apa daya, inilah kenyataan yang sering terjadi disini.

Kegiatan Snorkling kali ini sedikit mengecewakan sebab terumbu-terumbu karang semakin banyak yang rusak, ikan-ikan nemo yang sering kami jumpai kini semakin sulit untuk ditemui.
Para tamu dan pihak pengelola mungkin harus ikut membantu menjaga kelestarian biota-biota laut yang ada di pulau ini karena itu merupakan salah satu daya tarik para wisatawan untuk berkunjung ke pulau ini.


Snorkling

Teripang


Lokasi Snorkling



Tidak terasa sudah dua malam kami habiskan di pulau kecil ini, dalam perjalanan pulang kali ini kami sempatkan untuk singgah sejenak di pulau lemukutan. Pulau yang bentuknya seperti lembu yang terletak di seberang pulau randayan.


Sebelum Pulang

Penduduk Pulau (Pak A ku)